FLU BURUNG (Avian Influenza) kembali menjadi
berita menyusul tewasnya dan tertularnya beberapa orang di beberapa wilayah. Apakah Flu burung (AI) itu? AI adalah suatu penyakit
viral pada unggas terutama kalkun dan burung liar. Gejalanya: gangguan pernafasan, depresi, penurunan konsumsi pakan da air
minum, penurunan produksi telur dan menurunnya daya tetas telur. AI disebabkan oleh virus influenza dari famili Orthomyxoviridae. Virus
influenza terdiri atas 3 tipe antigenik yang berbeda yaitu A, B dan C. Virus influenza A ditemukan pada unggas, manusia, babi,
kuda, cerpelai, anjing laut dan ikan paus.; sedangkan virus influenza B dan C ditemukan hanya pada manusia. Berdasarkan struktur
antigen permukaan, yaitu haemaglutinin (H) dan neuramidase (N), maka virus influenza A dikelompokkan menjadi banyak subtype.
Dikenal ada 15 subtype H dan 9 subtype N. Hingga saat ini subtype H5N1 lah yang dituding sebagai penyebab tewasnya manusia
yang terinfeksi AI ini. Tanda-tanda spesifik pada manusia penderita AI : demam tinggi dan radang paru-paru.
Sementara itu tanda-tanda pada unggas penderita AI adalah: a.l. jengger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu berwarna
biru; keluar cairan daeri hidung dan mata; pendarahan di bawah kulit; pendarahan titik di daerah dada, kaki dan telapak kaki;
batuk, bersin, ngorok; diare dan kematian tinggi/mendadak. Cara penularan: lewat udara/pernafasan; Pengobatan:
belum ada; Pencegahan: vaksinasi pada unggas, pembakaran bangkai unggas yang mati dan peningkatan biosecurity
termasuk kebersihan lingkungan serta menjaga kesehatan pribadi. Bila Anda butuh informasi lanjut, selain dapat diperoleh dari
internet juga bisa dengan menghubungi Dinas Peternakan/instansi teknis yang juga mengurusi masalah peternakan setempat. (H.Soelaeman/Dari
berbagai sumber; 07Nov2005)
|
Ayam penderita Flu burung |
TOXOPLASMOSIS
Toxoplasmosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma
gondii sejenis parasit, tepatnya protozoa, berbentuk bulat atau oval berukuran 2-4 mikron x 4-7
mikron. Protozoa ini bisa menjangkiti semua mahluk berdarah panas termasuk manusia. Pada orang/hewan yang terinfeksi,
kista (bentuk infektif dari parasit ini) bisa dijumpai hampir di semua bagian tubuh. Kista ini bila tertelan akan menyebabkan
infeksi. Dari dalam tubuh penderita., kista akan keluar bersama tinja dan air kencing. Manusia juga dapat
terinfeksi apabila mengkonsumsi daging asal hewan penderita (sapi, kambing, domba, babi, ayam) yang tidak dimasak hingga matang
atau memakan sayur-sayuran mentah yang telah tercemar dan melahapnya tanpa mencucinya bersih-bersih. Air yang tercemar
dan diminum tanpa mendidihkannya terlebih dahulu juga merupakan sumber penularan selain menurut beberapa ahli bisa ditularkan
lewat udara. Kucing adalah hewan peliharaan yang paling sering menularkan penyakit ini ke manusia. Perempuan
hamil bila terinfeksi parasit ini dapat mengalami keguguran, atau bisa saja bayi yang dikandungnya bertahan dan
dapat dilahirkan, tetapi biasanya bayi ini mengalami satu atau beberapa kecacatan fisik. Salah satu cara untuk menghindari
infeksi penyakit ini adalah dengan mengurangi kontak langsung dengan kucing dan mengkonsumsi daging/sayur yang dimasak
matang serta memperhatikan masalah sanitasi. Hal yang sama juga sebaiknya diberlakukan bagi anak-anak yang sama rentannya
dengan wanita hamil. (H.Soelaeman/Dari berbagai sumber 08Nov05)
ANTHRAX (Radang
Limpa) Adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Bacillus anthracis . Ciri khas bakteri ini : berbentuk batang dan bersusun secara berderatan. Penyakit ini menyerang
hewan ruminansia dan dapat menjangkiti manusia. Infeksi umumnya karena karena hewan menelan spora bakteri yang terdapat dalam
tanah/rumput dengan masa tunas 1-3 hari. Manusia tertular biasanya karena permukaan kulitnya terkena darah hewan penderita
atau menyantap daging asal hewan penderita. Infeksi juga dapat terjadi melalui udara (pernapasan.). Pada hewan penderita,
ada ciri khas yang terlihat, antara lain: demam tinggi, dapat mencapai 41-42° Celcius, gelisah susah bernapas,detak
jantung melemah, kejang diikuti kematian. Dapat terlihat pula keluarnya darah berwarna hitam dari mulut, lubang hidung, alat
kelamin dan dubur. Hewan penderita/tersangka penderita TIDAK boleh disembelih. Bila hasil pemeriksaan laboratorium
positif, hewan tersebut harus dibunuh, dibakar dan dikubur dengan persyaratan khusus. Sementara pada manusia sering terlihat
munculnya benjolan di kulit yang terkena darah hewan penderita. Pencegahan: vaksinasi pada hewan yang sehat. Pengobatan: antara
lain dengan antibiotika/kemoterapika dan antiserum (H.Soelaeman, dari berbagai sumber; 29Nov2005)
|